Smanso Channel
blog ini berisi seputar pendidikan, informasi publik terhangat saat ini, dan media informasi lainnya.
Senin, 30 Maret 2015
cerpen perjuangan sang Anak
halo kawan,,
pada kesempatan kali ini saya akan post sebuah cerpen hasil karya saya, semoga pembaca merasa terhibur waktu BT nya, -D . selain itu juga, semoga ada manfaat yang bisa di ambil setelah membaca cerpen ini, selamat membaca (y) !!!!
AKU MELAKUKANNYA KARENA
CINTA KEPADAMU
S
|
ang
fajar tidak malu lagi menampakan dirinya dan memberikan cahaya yang indah, sehingga
senyuman sang raja siang memancar dari puncak gunung menuju lembah-lembah kehidupan.
Terpesonanya kilauan air sungai nanjernih melukis di tebing bukit. Terucaplah satu
kalimat “ sungguh Engkaulah yang mahakuasa “ dari bibir lembut yang sering membuat
orang terkesima melihatnya, tersebutlah namanya Puteri Alicia, dengan panggilan
akrabnya adalah Alis. Gadis SMA yang solehah dan cerdas itu seperti biasa melakukan
aktivitas paginya membantu orangtuanya cuci pakaian dan lainya. Itulah kebiasaan
yang dilakukan dia sebelum berangkat sekolah.
Keramahannya membuat orang iri dan bangga
pada dirinya, semua itu karena pendidikan yang ia dapatkan dari orangtuanya. Meskipun
ia terlahir dari keluarga yang sederhana, tidak membuatnya membangkang pada orangtua
dan hal itu malah menjadikan dia anak yang di segani masyarakat sekitarnya.
Budi pekerti dan perilaku yang baik membuat dia mudah bergaul dan banyak teman,
namun ada juga yang membuat iri dan benci atas dirinya, karena itulah bagian dari
teka-teki kehidupan manusia selama bernafas. Tidak akan ada sesuatu yang mulus untuk
menjadi sukses, pasti ada hal yang sulit untuk dicapai sebagai ujian untuk mendapatkan
kehidupan yang di inginkan. Dengan pendidikan yang didapatkanya itu, dia tidak merasa
puas. Karena, baginya menuntut ilmu selain dari kewajiban adalah cita-cita tinggi
untuk menjadi orang yang sukses dan bertekad untuk membahagiakan kedua
orangtuanya. Begitulah tekad yang di simpan dalam benak Alis. Perilakunya yang
baik dan rajin terhadap pekerjaan orangtuanya untuk membantu, Alis merupakan sosok
yang sangat di idamkan oleh semua laki-laki yang seusianya untuk jadi pendamping
hidup.
Angin pegunungan yang segar meraba
kulit dan kain yang dikenakan Alis, sambil menghirup udara yang segar dan
melihat lambaian pohon ilalang yang seakan-akan menari mengikuti irama angin
berhembus, Alis menikmati istirahatnya dibawah pohon jeruk yang rindang sambil
bersandar pada tempat duduk di dekat pohon tersebut. Angannya terbang jauh
melayang menatap masa depan yang di impikan. Tersadarlah Alis ketika sesuatu
bersandar di pundaknya. Dengan perasaan kaget dia menolehnya dan berkata “ maaf
apa ada yang bisa saya bantu ?“ kalimat
itu memulai dialog dengan orang yang
menghampirinya. “maaf jika saya mengagetkan anda “ kata itu terucap dari orang
yang datang itu. “Tidak sama sekali, memangnya sedang apa kamu disini ?” Alis
menegaskan pembicaraanya. “Saya sedang jalan-jalan saja karena merasa bosan di
rumah”. Jawab orang tadi. “kalau begitu
saya duluan ya, mau pulang membantu orangtua dirumah” jawab Alis sambil
tersenyum. “iya silahkan” jawaban orang tadi. Pulanglah Alis kerumahnya untuk
membantu pekerjaan orangtuanya.
Hari demi hari dilalui Alis dengan
penuh khidmat. Dia tidak menyianyiakan waktunya untuk bekerja keras, belajar
dan membantu orangtuanya. Sampai tiba pada saat yang menegangkan dan penentuan
kelanjutan masa depan seluruh siswa, yaitu hari kelulusan. Dibukanya sebuah
amplop yang diberikan wali kelasnya. Luluslah dia dari jenjang pendidikan SMA
dengan hasil yang sangat memuaskan. Dia bertekad untuk melanjutkan kejenjang perguruan
tinggi untuk menggapai cita-citanya yang hampir tercapai. Kebingungan akan keuangan
mulai dia rasakan, dia merasa malu jika harus terus meminta terhadap orangtua,
di usianya yang telah lulus SMA temannya pada bekerja untuk mendapatkan uang dan
kemewahan dunia, tapi dia juga punya rasa yang sama tetapi cita-cita untuk melanjutkan
pendidikanya dia tidak mau menunda-nunda lagi karena menurutnya dunia akan gampang
didapatkan kalau dengan ilmunya. Itulah prinsip yang dimilikinya sebagai motivasi
untuk melanjutkan pendidikan. Namun, demikianlah yang dia harapkan do’a yang
terus dipanjatkan terhadap yang maha kuasa tidak pernah dia lewatkan. Diapun tidak
luput dari usaha untuk mendapatkan biaya meneruskan pendidikannya. Betapa agung
dan hebatnya dia itu. Di zaman sekarang ini jarang sekali anak seusianya yang
punya tekad dan fikiran yang hebat seperti itu. Dengan khusu dia berdo’a dan berikhtiar,
tidak lupa juga dia membantu kedua ornagtunaya dikala senggang waktu. Dia bersikeras untuk menggapai cita-citanya.
Dengan penuh harapan Alis mengikuti
setiap pendaftaran calaon mahasiswa untuk mendapatkan beasiswa. Dia mengikuti
semua jalur di setiap universitas yang menyelenggarakan hal tersebut. Suatu
ketika dia mendaptkan sebuah amplop besar dari pak pos, dia membukanya dengan
perasaan gugup dan gemetaran. Ternyata hasil yang didapatkannya dia di terima
di salahsatu Universitas di Yogyakarta. Dengan bangga dia menyampaikan kepada
orangtuanya. Tetapi hal itu malah mebuat orangtuanya bersedih, karena jika Alis
pergi melanjutkan pendidikan di luar kota siapa yang akan membantu dan merawat
orangtuanya. Alis harus memilih keputusan yang tepat diantara dua pilihan.
Dengan tekad yang kuat dan yakin akan kebesaran Allah dia memilih untuk tidak
pergi melanjutkan pendidikannya diluar kota. Dia memilih untuk melanjutkan
pendidikan di wilayahnya agar tetap bisa merawat dan membatu orangtuanya dikala
senggang waktu. Waktu terus bergulir, hari-hari dilewati sama alis seperti
biasanya sampai kebesaran Allah nyata pada Alis, kini dia mendaptkan beasiswa
di perguruan tinggi diwilayahnya karena prestasi yang dimiliki Alis. Dengan
rasa bangga pada dirinya dan orangtuanya dia bersyukur atas kesempatan dan
segala yang didapatkanya saat ini. Karena cinta terhadap Allah dan orangtuanya
dia melakukan segala sesuatu yang terbaik dengan pemikiran yang matang dan
cermat. Sehingga diapun mendapatkan hasil yang sesuai dan setimpal dengan
perbuatannya. Alis memeluk orangtuanya sambil bercucuran air mata bahagia dan
diapun mengucapkan sebuah kalimat “ semua ini aku melakukannya karena cinta
kepadamu”.
The End.